Jumat, 08 November 2013

RANGKUMAN KRIYA BATIK NUSANTARA

Batik Cirebon

Cirebon merupakan area yang penting untuk produksi Batik di pantai utara Jawa. Salah satu sentra produksi batik di Cirebon adalah ‘Batik Trusmi, sebuah desa kecil yang terdapat 520 industri kecil dan menengah. Desa ini terletak 7 kilometer dari Kota Cirebon atau dari stasiun kereta api Kejaksaan. Pada tahun 2007 disebutkan bahwa lebih dari 70% penduduk atau 5.938 orang bekerja di bisnis ini, yang terdiri dari perempuan 80% dan pria 20%. Sama halnya Batik dari wilayah pantai utara Jawa (Batik Pesisir), Batik Cirebon telah dipengaruhi oleh Eropa, Arab, budaya Cina dan India, yang memiliki desain penuh warna dengan motif binatang dan bunga. Tentang motif dan pola, ada dua kategori pola:
  1. Motif Kesultanan Kasepuhan, yang dipengaruhi oleh ajaran Islam, yang melarang menggambar desain hewan di Batik.
  2. Motif Kesultanan Kanoman , yang memungkinkan seniman untuk menggambar dan memiliki desain hewan di Batik. (Ini termasuk motif dari Keprabonan dan Kesultanan Cirebonan). Bahan yang digunakan adalah dari sutra, katun, katun primisima dan prima. Sekitar 40 persen dari produksi diserap oleh pasar lokal, 50 persen untuk perdagangan antar pulau dan 10 persen diekspor ke mancanegara seperti Jepang, Malaysia, Singapura, Myanmar, Laos, Amerika Serikat, Brunei Darussalam dan Jerman.
Salah satu motif yang paling terkenal dari daerah Cirebon adalah batik Mega Mendung atau Awan-awanan. Pada motif ini dapat dilihat baik dalam bentuk maupun warnanya bergaya selera cina. Motif mega mendung melambangkan pembawa hujan yang di nanti-natikan sebagai pembawa kesuburan, dan pemberi kehidupan. Motif ini didominasi dengan warna biru, mulai biru muda hingg biru tua. Warna biru tua menggambarkan awan gelap yang mengandung air hujan, pemberi penghidupan, sedangkan warna biru muda melambangkan semakin cerahnya kehidupan.





Batik Pekalongan
Pekalongan adalah salah satu daerah produksi utama batik dengan desain utara Jawa pesisir. Sebagian besar batik yang diproduksi dalam motif warna-warni dipengaruhi oleh, Cina Arab dan Belanda. Ada lebih dari 100 desain Batik yang sudah dikembangkan sejak 1802. Diantaranya yaitu :
  • Motif batik Jlamprang yang merupakan motif batik asli Pekalongan yang berbentuk seperti nitik dan digolongkan sebagai motif geometris. Motif Jlamprang kemungkinan dikembangkan oleh seniman batik keturunan Arab. 
  • Motif Semen yang merupakan motif batik Pekalongan klasik sekilas mirip dengan Semen dari Solo dan Yogya yang menggunakan ragam hias garuda dan tumbuhan. Bedanya, motif semen Pekalongan tidak menggunakan ceceg atau titik. 
  • Adanya pengaruh budaya Cina pada motif Pekalongan, misalnya seperti motif batik burung Phoenix, naga dan Liong. 
  • Ciri yang lain adalah penggunaan warna cerah seperti merah, hijau, biru, orang, kuning dan lain lain yang secara umum berbeda dengan batik Yogya dan Solo yang kebanyakan menggunakan warna warna sogan (coklat, hitam) 
  • Kemidian cirri khas motif batik Pekalongan yang paling menonjol adalah penggunaan ragam hias yang berbentuk nyata.
Para seniman memiliki ribuan ide-ide dalam mendesain motif batik tanpa sesuai pakem motif tradisional, misalnya, selama pendudukan Jepang mereka menciptakan Javanese Kokokai yaitu motif batik yang cocok untuk jaket kimono. Pada tahun enam puluhan mereka menciptakan Tritura Batik, yaitu setelah politik terkenal dekrit Presiden Soekarno. Ada beberapa desain baru lainnya seperti Batik Presiden SBY dan Batik Tsunami yang diciptakan baru-baru ini. Selain Batik tulis, ada banyak produsen batik cap di Pekalongan dan biasanya digunakan untuk gaun kasual dan kerajinan rumah tangga.

Pasar Batik besar yang terkenal di Pekalongan adalah ‘Pasar Grosir Setono,’ yang merupakanpasar ritel yang dibangun selama krisis ekonomi pada 1990 untuk membantu produsen batik dalam memasarkan produk mereka. Ada sekitar 7.000 pekerja yang bekerja di 12 wilayah pusat produksi Batik, batik garmen, dan kerajinan. Mereka kebanyakan bekerja untuk industri kecil dan menengah.


Banyak jenis bahan kain yang digunakan dalam pembuatan batik pekalongan seperti sutra, sunwash, dan yang paling populer tentunya bahan katun. Ada dua bahan kain katun yang sering digunakan oleh perajin batik pekalongan, yang pertama adalah kain katun primisima dengan kualitas terbaik dan kualitas eksport, bahan yang kedua adalah katun prima, sama halnya dengan katun primisima kain katun prima juga mudah menyerap keringat tidak panas saat di pakai, katun prima inilah yang sering dipakai oleh perajin batik pekalongan, meskipun kualitas katun prima dibawah katun primisima dalam kehulasannya tetapi dengan harga yang relatif lebih murah katun prima menjadi pilihan para perajin untuk menjangkau pasar yang lebih luas.





Batik Solo (Surakarta)
Batik Solo memiliki berbagai macam motif, namun yang paling banyak digemari serta merupakan motif yang khas pada batik  solo yaitu ada lima motif, diantaranya :
  1. Motif sido asih dengan motif geometris berpola dasar segi empat dengan  arti keluhuran,
  2. Motif ratu ratih yang diambil dari kata ratu patih, yang menggambarkan kemuliaan,
  3. Motif parang kusuma yang merupakan motif diagonal berupa garis berlekuk-lekuk yang berarti bunga,
  4. Motif bokor kencana yaitu motif geometris berpola dasar yang berbentuk lung-lungan yang berarti harapan, keagungan, dan kewibawaan,
  5. Motif sekar jagad yang merupakan perulangan geometris dengan cara ceplok yang mengandung arti keindahan dan keluhuran kehidupan di dunia.
Pola dan motif tradisional khas dari Solo adalah sebagai berikut:
  • Sido Mulyo (simbol kebahagiaan dan kaya)
  • Sido Dadi (simbol kemakmuran, kebahagiaan dan kaya)
  • Satrio Wibowo (simbol dengan pria / wanita dengan martabat)
  • Tikel Asmorodono (simbol cinta yang diberikan oleh orang lain)
Kampoeng Batik Laweyan (Batik Desa Laweyan) adalah tempat yang terkenal sebagai produsen Batik yang terletak di sebuah desa tradisional penuh bangunan kuno berarsitektur Belanda dengan jalan-jalan sempit, khas desa di Indonesia. Selain memiliki ruang pamer dan toko, beberapa produsen menyelenggarakan kursus batik pendek bagi wisatawan. Pasar tradisional memainkan peran yang sangat penting untuk transaksi Batik, terutama untuk usaha kecil dan menengah, misalnya di Solo ada Pasar Klewer yang menjual semua jenis kain, terutama batik. Kain tradisional lainnya adalah lurik (kain khas jawa dengan motif katun bergaris) dan tenun. Disanan ada ratusan toko-toko batik di sepanjang lorong-lorong sempit .

Pada jaman kerajaan, batik hanya terbatas dipakai untuk lingkungan keluarga keraton. Akibat peperangan besar, sebagian keluarga keraton mengungsi dan keluarga keraton inilah yang mengembangkan pembatikan ke masyarakat luas di pelosok Pulau Jawa.




Batik Yogyakarta
Yogyakarta dikenal sebagai pusat seni dan budaya Jawa klasik dan Batik adalah produksi utama mereka. Produk penting lainnya dari kota ini adalah kerajinan termasuk didalamnya Batik garmen dan barang rumah tangga, produk kayu, kulit, keramik dan tembikar juga perak.
Pola dan motif khas batik Yogyakarta sebagian besar terdiri dari Parang, Ceplok, Sido-Mukti, Truntum dan Kawung. Kombinasi warna Batik Yogyakarta adalah sama dengan Solo, didominasi oleh warna coklat, nila (biru), hitam, putih dan krem. Daerah yang terkenal Produksi Batik di Yogyakarta, antara lain Prawirotaman dan Kulonprogo.
Pasar Tradisional Bringhardjo adalah salah satu tempat penting bagi para pedagang batik dan itu menjadi titik pertemuan bagi perusahaan skala kecil dan menengah untuk melakukan bisnis. Selain grosir, ada banyak took Batik yang menawarkan harga ritel untuk wisatawan lokal dan asing. Pasar ini telah berfungsi sebagai salah daya tarik wisata di Yogyakarta, karena koleksinya yang lengkap, mulai dari kain batik untuk pakaian yang terbuat dari bahan katun dan sutra, dengan harga mulai dari puluhan ribu sampai satu juta. Ada Beberapa motif batik yang terkenal  diantaranya :
  1. Motif batik Kawung. Motif batik kawung adalah motif batik tulis dengan zat pewarna Napthol dan  digunakan sebagai kain panjang. Makna Filosofi  dalam batik ini adalah sebagai lambang keperkasaan dan keadilan Motif Kawung berpola bulatan mirip buah Kawung (sejenis kelapa atau kadang juga dianggap sebagai buah kolang-kaling) yang ditata rapi secara geometris. Kadang, motif ini juga diinterpretasikan sebagai gambar bunga lotus (teratai) dengan empat lembar daun bunga yang merekah. Lotus adalah bunga yang melambangkan umur panjang dan kesucian. Biasanya motif-motif Kawung diberi nama berdasarkan besar-kecilnya bentuk bulat-lonjong yang terdapat dalam suatu motif tertentu. Misalnya : Kawung Picis adalah motif kawung yang tersusun oleh bentuk bulatan yang kecil. Picis adalah mata uang senilai sepuluh senyang bentuknya kecil. Sedangkan Kawung Bribil adalah motif-motif kawung yang tersusun oleh bentuk yang lebih besar daripada kawung Picis. Hal ini sesuai dengan nama bribil, mata uang yang bentuknya lebih besar daripada picis dan bernilai setengah sen. Sedangkan kawung yang bentuknya bulat-lonjong lebih besar daripada Kawung Bribil disebut Kawung Sen.Motif Parang Kusumo
  2. Motif parang kusumo adalah Motif Batik Tulis dengan zat pewarna Napthol dan digunakan sebagai kain saat tukar cincin. Dalam motif Parang Kusumo terkandung suatu makna bahwa suatu  kehidupan harus dilandasi dengan  perjuangan dan usaha dalam mencapai keharuman lahir dan batin. Hal ini bisa disamakan dengan harumnya suatu bunga (kusuma). Juga dalam falsafat Jawa. Suatu kehidupan dalam  masyarakat yang paling utama harus kita dapatkan adalah  keharuman pribadinya tanpa harus meninggalkan norma-normadan nilai  yang berlaku. Suatu hal yang sulit untuk direalisasikan. Tetapi pada umumnya orang Jawa berharap bisa menempuh suatu kehidupan yang boleh dikatakan sempurna lahir batin  yang diperoleh atas jerih payah dari tingkah laku dan pribadi yang baik. Motif Batik Parang Kusumo bermakna hidup harus dilandasi dengan perjuangan untuk mencari kebahagiaan lahir dan batin, ibarat keharuman bunga (kusuma). Contohnya, bagi orang Jawa, yang paling utama dari hidup di masyarakat adalah keharuman (kebaikan) pribadinya tanpa meninggalkan norma-norma yang berlaku dan sopan santun agar dapat terhindar dari bencana lahir dan batin
  3. Motif Batik TruntumMotif batik truntum adalah motif batik tulis dengan zat Pewarna: Soga Alam dan digunakan saat pernikahan. Truntum diciptakan oleh Kanjeng Ratu Kencana (Permaisuri Sunan Paku Buwana III) bermakna cinta yang tumbuh kembali. Beliau menciptakan motif ini sebagai simbol cinta yang tulus tanpa syarat,abadi dan semakin lama terasa semakin subur berkembang (tumaruntum). Karena maknanya,  truntum biasanya dipakai oleh orang tua pengantin pada hari pernikahan. Harapannya 
  4. Motif Batik Tambal. Motif batik tambal adalah motif batik tulis dengan zat pewarna soga alam.Unsur motif yang digunakan adalah ceplok, parang, meru, dll dengan ciri khas kerokan. Digunakan sebagai kain panjang. Makna Filosofi  dalam motif ini adalah  Ada kepercayaan bila orang sakit menggunakan kain ini sebagai selimut, sakitnya cepat sembuh, karena tambal artinya menambah semangat baru
  5. Motif Batik Pamiluto. Motif batik pamiluto menggunakan zat pewarna Soga Alam yang digunakan sebagai kain panjang saat pertunangan. Unsur Motif  yang terkandung di dalamnya adalah  Parang, Ceplok, Truntum dan lainnya.
    sementara filosofi  dalam batik ini adalah Pamiluto berasal dari kata “pulut”, berarti perekat, dalam bahasa Jawa bisa artinya kepilut [tertarik].







Batik Madura

Di Pulau Madura sendiri sudah sejak lama dikenal sejumlah sentra kerajinan batik. Misalnya di Kabupaten Pamekasan, sejak jaman dulu banyak perajin dan pengusaha batik bermukin dan mengembangkan usaha batiknya di wilayah tersebut. Sampai saat ini Kabupaten Pamekasan dikenal sebagai salah satu sentra industri kerajinan Batik di Pulau Madura. Karena, dibandingkan dengan kabupaten-kabupten lain di Pulau Madura, Kabupaten Pamekasan inilah yang paling banyak dihuni para perajin dan pengusaha batik.

Salah satu sentra produksi batik yang terkenal di Madura terletak di Tanjung Bumi, 50 kilometer dari Bangkalan. Karakteristik Batik Madura adalah dalam warna dan desain. Seperti Batik dari pantai utara dari Jawa, Disain batik Madura memiliki warna cerah dan lebih banyak kebebasan dalam aplikasi desain. Di Madura, hampir tidak ada yang menghasilkan Batik cap, para perajin sebagian besar menghasilkan Batik tulis. Salah satu batik terkenal dari Madura adalah Batik Gentongan, yang memiliki karakteristik tertentu dalam mewarnai, yang dihasilkan dari pengolahan yang berbeda dibandingkan dengan batik lainnya. Pada tahap pertama dari proses tersebut, kapas (mori) didicuci dan direndam dalam tong air yang dicampur dengan minyak khusus dari residu kayu. Pada langkah terakhir dari pengolahan kain diletakkan kembali ke dalam tong selama sedikitnya dua bulan untuk membuat efek yang selalu awet dan perbedaan warna. Dalam perkembangan terakhir, Batik Madura menjadi sangat populer di kalangan masyarakat Indonesia dan dilaporkan hampir 90% dari orang-orang muda di Tanjung Bumi sekarang bekerja dalam pembuatan Batik untuk mempercepat produksi dalam memenuhi permintaan pasar.

Tradisi mengenai kain batik yang tertanam cukup kuat di kalangan masyarakat Madura telah membuat budaya membatik dan memakai kain batik terpelihara dengan baik di kalangan mereka. Bahkan ketika kain batik belum sepopuler seperti dewasa ini, masyarakat Madura tetap memproduksi dan mengenakan pakaian batik, karena batik merupakan bagian dari adat dan budaya mereka sehari-hari. Kini ketika kain batik sudah begitu populer dan memasyarakat, para perajin dan pengusaha batik di Pulau Madura semakin bergairah dalam memprodusi kain batik. Dan salah satunya kayanabatik yang merupakan salah satu produsen batik yang selalu menghadirkan motif-motif terbaru dan batik tulis madura yang mudah di jangkau.Ciri khas batik Madura sebagai usaha  rumahanyang mudah dikenali adalah selalu terdapat warna merah dalam motif bunga atau daun.





Batik Bali
Keberadaan  batik bali  telah diawali sejak th. 70-an. Industri batik ini baru mulai  meningkat pada tahun 1997. Seni batik ini dipelopori oleh Pande Ketut Krisna dari banjar Tegeha, desa Sukawati, Gianyar, Bali. Pada saat itu, pengenalan batik tetap dikerjakan lewat cara amat manual. batik tetap memakai tehnik tenun-cap yang menggunakan tehnik dengan memakai alat tenun manual. pada waktu ini kita banyak mengenalnya dengan istilah alat tenun bukan hanya mesin atau atbm.

Batik Bali Batik karakteristik yang berbeda. Meskipun produksi Batik Tulis tidak begitu besar, titik menariknya adalah pada kebebasan dalam merancang motif dan warna yang cerah. Produksi batik cap di Bali lebih dominan. Kain batik selendang yang dihiasi dengan desain bunga modern banyak diproduksi dalam jumlah besar seperti yang digunakan untuk pakaian pantai oleh para wisatawan. Kain selendang menjadi ikon cendera mata khusus dari Bali.


Batik Kalimantan
Daerah di Kalimantan juga memiliki berbagai macam motif batik yang khas diantaranya :
  • Kain Batik Kalimantan Selatan disebut Sasirangan
  • Kain Batik Kalimantan Tengah disebut Batik Benang Bintik. 


Motif yang digunakan berfariasi diantaranya adalah Batang Garing (simbol batang kehidupan bagi masyarakat Dayak), Mandau (senjata khas suku Dayak), Burung Enggang/Tingang (Elang Kalimantan), dan Balanga. Warnanya lebih berani seperti shocking pink, hijau stabilo, merah terang, oranye, dan masih banyak lagi.

Info : Untuk Batik daerah lain ditunggu masukannya. Thank's.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar