Batik Cirebon
Cirebon merupakan area yang
penting untuk produksi Batik di pantai utara Jawa. Salah satu sentra produksi
batik di Cirebon adalah ‘Batik Trusmi, sebuah desa kecil yang terdapat 520
industri kecil dan menengah. Desa ini terletak 7 kilometer dari Kota Cirebon atau dari stasiun kereta api Kejaksaan. Pada tahun
2007 disebutkan bahwa lebih dari 70% penduduk atau 5.938 orang bekerja di
bisnis ini, yang terdiri dari perempuan 80% dan pria 20%. Sama halnya Batik
dari wilayah pantai utara Jawa (Batik Pesisir), Batik Cirebon telah dipengaruhi
oleh Eropa, Arab, budaya Cina dan India, yang memiliki desain penuh warna
dengan motif binatang dan bunga. Tentang motif dan pola, ada dua kategori pola:
- Motif Kesultanan Kasepuhan, yang dipengaruhi oleh ajaran Islam, yang melarang menggambar desain hewan di Batik.
- Motif Kesultanan Kanoman , yang memungkinkan seniman untuk menggambar dan memiliki desain hewan di Batik. (Ini termasuk motif dari Keprabonan dan Kesultanan Cirebonan). Bahan yang digunakan adalah dari sutra, katun, katun primisima dan prima. Sekitar 40 persen dari produksi diserap oleh pasar lokal, 50 persen untuk perdagangan antar pulau dan 10 persen diekspor ke mancanegara seperti Jepang, Malaysia, Singapura, Myanmar, Laos, Amerika Serikat, Brunei Darussalam dan Jerman.
Salah satu motif yang paling
terkenal dari daerah Cirebon adalah batik Mega Mendung atau Awan-awanan. Pada
motif ini dapat dilihat baik dalam bentuk maupun warnanya bergaya selera cina. Motif mega mendung
melambangkan pembawa hujan yang di nanti-natikan sebagai pembawa kesuburan, dan
pemberi kehidupan. Motif ini didominasi dengan warna biru, mulai biru muda
hingg biru tua. Warna biru tua menggambarkan awan gelap yang mengandung air
hujan, pemberi penghidupan, sedangkan warna biru muda melambangkan semakin
cerahnya kehidupan.
Pasar Batik besar yang terkenal di Pekalongan adalah ‘Pasar Grosir Setono,’ yang merupakanpasar ritel yang dibangun selama krisis ekonomi pada 1990 untuk membantu produsen batik dalam memasarkan produk mereka. Ada sekitar 7.000 pekerja yang bekerja di 12 wilayah pusat produksi Batik, batik garmen, dan kerajinan. Mereka kebanyakan bekerja untuk industri kecil dan menengah.
Pada jaman kerajaan, batik
hanya terbatas dipakai untuk lingkungan keluarga keraton. Akibat peperangan
besar, sebagian keluarga keraton mengungsi dan keluarga keraton inilah yang
mengembangkan pembatikan ke masyarakat luas di pelosok Pulau Jawa.
Batik Yogyakarta
Batik Madura
Batik Bali
Info : Untuk Batik daerah lain ditunggu masukannya. Thank's.
Batik Pekalongan
Pekalongan adalah salah satu daerah produksi utama batik dengan
desain utara Jawa pesisir. Sebagian besar batik yang diproduksi dalam motif
warna-warni dipengaruhi oleh, Cina Arab dan Belanda. Ada lebih dari 100 desain
Batik yang sudah dikembangkan sejak 1802. Diantaranya yaitu :
- Motif batik Jlamprang yang merupakan motif batik asli Pekalongan yang berbentuk seperti nitik dan digolongkan sebagai motif geometris. Motif Jlamprang kemungkinan dikembangkan oleh seniman batik keturunan Arab.
- Motif Semen yang merupakan motif batik Pekalongan klasik sekilas mirip dengan Semen dari Solo dan Yogya yang menggunakan ragam hias garuda dan tumbuhan. Bedanya, motif semen Pekalongan tidak menggunakan ceceg atau titik.
- Adanya pengaruh budaya Cina pada motif Pekalongan, misalnya seperti motif batik burung Phoenix, naga dan Liong.
- Ciri yang lain adalah penggunaan warna cerah seperti merah, hijau, biru, orang, kuning dan lain lain yang secara umum berbeda dengan batik Yogya dan Solo yang kebanyakan menggunakan warna warna sogan (coklat, hitam)
- Kemidian cirri khas motif batik Pekalongan yang paling menonjol adalah penggunaan ragam hias yang berbentuk nyata.
Pasar Batik besar yang terkenal di Pekalongan adalah ‘Pasar Grosir Setono,’ yang merupakanpasar ritel yang dibangun selama krisis ekonomi pada 1990 untuk membantu produsen batik dalam memasarkan produk mereka. Ada sekitar 7.000 pekerja yang bekerja di 12 wilayah pusat produksi Batik, batik garmen, dan kerajinan. Mereka kebanyakan bekerja untuk industri kecil dan menengah.
Banyak jenis bahan kain yang
digunakan dalam pembuatan batik pekalongan seperti sutra, sunwash, dan yang
paling populer tentunya bahan katun. Ada dua bahan kain katun yang sering
digunakan oleh perajin batik pekalongan, yang pertama adalah kain katun
primisima dengan kualitas terbaik dan kualitas eksport, bahan yang kedua adalah
katun prima, sama halnya dengan katun primisima kain katun prima juga mudah
menyerap keringat tidak panas saat di pakai, katun prima inilah yang sering
dipakai oleh perajin batik pekalongan, meskipun kualitas katun prima dibawah
katun primisima dalam kehulasannya tetapi dengan harga yang relatif lebih murah
katun prima menjadi pilihan para perajin untuk menjangkau pasar yang lebih
luas.
Batik Solo (Surakarta)
Batik Solo memiliki berbagai
macam motif, namun yang paling banyak digemari serta merupakan motif yang khas
pada batik solo yaitu ada lima motif,
diantaranya :
- Motif sido asih dengan motif geometris berpola dasar segi empat dengan arti keluhuran,
- Motif ratu ratih yang diambil dari kata ratu patih, yang menggambarkan kemuliaan,
- Motif parang kusuma yang merupakan motif diagonal berupa garis berlekuk-lekuk yang berarti bunga,
- Motif bokor kencana yaitu motif geometris berpola dasar yang berbentuk lung-lungan yang berarti harapan, keagungan, dan kewibawaan,
- Motif sekar jagad yang merupakan perulangan geometris dengan cara ceplok yang mengandung arti keindahan dan keluhuran kehidupan di dunia.
- Sido Mulyo (simbol kebahagiaan dan kaya)
- Sido Dadi (simbol kemakmuran, kebahagiaan dan kaya)
- Satrio Wibowo (simbol dengan pria / wanita dengan martabat)
- Tikel Asmorodono (simbol cinta yang diberikan oleh orang lain)
Batik Yogyakarta
Yogyakarta dikenal sebagai pusat seni dan budaya Jawa klasik dan
Batik adalah produksi utama mereka. Produk penting lainnya dari kota ini adalah
kerajinan termasuk didalamnya Batik garmen dan barang rumah tangga, produk
kayu, kulit, keramik dan tembikar juga perak.
Pola dan motif khas batik Yogyakarta sebagian besar terdiri dari Parang,
Ceplok, Sido-Mukti, Truntum dan Kawung. Kombinasi warna Batik Yogyakarta adalah
sama dengan Solo, didominasi oleh warna coklat, nila (biru), hitam, putih dan
krem. Daerah yang terkenal Produksi Batik di Yogyakarta, antara lain
Prawirotaman dan Kulonprogo.
Pasar Tradisional Bringhardjo adalah salah satu tempat penting bagi
para pedagang batik dan itu menjadi titik pertemuan bagi perusahaan skala kecil
dan menengah untuk melakukan bisnis. Selain grosir, ada banyak took Batik yang
menawarkan harga ritel untuk wisatawan lokal dan asing. Pasar ini telah
berfungsi sebagai salah daya tarik wisata di Yogyakarta, karena koleksinya yang
lengkap, mulai dari kain batik untuk pakaian yang terbuat dari bahan katun dan
sutra, dengan harga mulai dari puluhan ribu sampai satu juta. Ada Beberapa motif batik yang terkenal diantaranya :
- Motif batik Kawung. Motif batik kawung adalah motif batik tulis dengan zat pewarna Napthol dan digunakan sebagai kain panjang. Makna Filosofi dalam batik ini adalah sebagai lambang keperkasaan dan keadilan Motif Kawung berpola bulatan mirip buah Kawung (sejenis kelapa atau kadang juga dianggap sebagai buah kolang-kaling) yang ditata rapi secara geometris. Kadang, motif ini juga diinterpretasikan sebagai gambar bunga lotus (teratai) dengan empat lembar daun bunga yang merekah. Lotus adalah bunga yang melambangkan umur panjang dan kesucian. Biasanya motif-motif Kawung diberi nama berdasarkan besar-kecilnya bentuk bulat-lonjong yang terdapat dalam suatu motif tertentu. Misalnya : Kawung Picis adalah motif kawung yang tersusun oleh bentuk bulatan yang kecil. Picis adalah mata uang senilai sepuluh senyang bentuknya kecil. Sedangkan Kawung Bribil adalah motif-motif kawung yang tersusun oleh bentuk yang lebih besar daripada kawung Picis. Hal ini sesuai dengan nama bribil, mata uang yang bentuknya lebih besar daripada picis dan bernilai setengah sen. Sedangkan kawung yang bentuknya bulat-lonjong lebih besar daripada Kawung Bribil disebut Kawung Sen.Motif Parang Kusumo
- Motif parang kusumo adalah Motif Batik Tulis dengan zat pewarna Napthol dan digunakan sebagai kain saat tukar cincin. Dalam motif Parang Kusumo terkandung suatu makna bahwa suatu kehidupan harus dilandasi dengan perjuangan dan usaha dalam mencapai keharuman lahir dan batin. Hal ini bisa disamakan dengan harumnya suatu bunga (kusuma). Juga dalam falsafat Jawa. Suatu kehidupan dalam masyarakat yang paling utama harus kita dapatkan adalah keharuman pribadinya tanpa harus meninggalkan norma-normadan nilai yang berlaku. Suatu hal yang sulit untuk direalisasikan. Tetapi pada umumnya orang Jawa berharap bisa menempuh suatu kehidupan yang boleh dikatakan sempurna lahir batin yang diperoleh atas jerih payah dari tingkah laku dan pribadi yang baik. Motif Batik Parang Kusumo bermakna hidup harus dilandasi dengan perjuangan untuk mencari kebahagiaan lahir dan batin, ibarat keharuman bunga (kusuma). Contohnya, bagi orang Jawa, yang paling utama dari hidup di masyarakat adalah keharuman (kebaikan) pribadinya tanpa meninggalkan norma-norma yang berlaku dan sopan santun agar dapat terhindar dari bencana lahir dan batin
- Motif Batik Truntum. Motif batik truntum adalah motif batik tulis dengan zat Pewarna: Soga Alam dan digunakan saat pernikahan. Truntum diciptakan oleh Kanjeng Ratu Kencana (Permaisuri Sunan Paku Buwana III) bermakna cinta yang tumbuh kembali. Beliau menciptakan motif ini sebagai simbol cinta yang tulus tanpa syarat,abadi dan semakin lama terasa semakin subur berkembang (tumaruntum). Karena maknanya, truntum biasanya dipakai oleh orang tua pengantin pada hari pernikahan. Harapannya
- Motif Batik Tambal. Motif batik tambal adalah motif batik tulis dengan zat pewarna soga alam.Unsur motif yang digunakan adalah ceplok, parang, meru, dll dengan ciri khas kerokan. Digunakan sebagai kain panjang. Makna Filosofi dalam motif ini adalah Ada kepercayaan bila orang sakit menggunakan kain ini sebagai selimut, sakitnya cepat sembuh, karena tambal artinya menambah semangat baru
- Motif Batik Pamiluto. Motif batik pamiluto menggunakan zat pewarna Soga Alam yang digunakan sebagai kain panjang saat pertunangan. Unsur Motif yang terkandung di dalamnya adalah Parang, Ceplok, Truntum dan lainnya.sementara filosofi dalam batik ini adalah Pamiluto berasal dari kata “pulut”, berarti perekat, dalam bahasa Jawa bisa artinya kepilut [tertarik].
Batik Madura
Di Pulau Madura sendiri sudah
sejak lama dikenal sejumlah sentra kerajinan batik. Misalnya di Kabupaten
Pamekasan, sejak jaman dulu banyak perajin dan pengusaha batik bermukin dan
mengembangkan usaha batiknya di wilayah tersebut. Sampai saat ini Kabupaten
Pamekasan dikenal sebagai salah satu sentra industri kerajinan Batik di Pulau
Madura. Karena, dibandingkan dengan kabupaten-kabupten lain di Pulau Madura,
Kabupaten Pamekasan inilah yang paling banyak dihuni para perajin dan pengusaha
batik.
Salah satu sentra produksi batik yang terkenal di Madura terletak
di Tanjung Bumi, 50 kilometer dari Bangkalan. Karakteristik Batik Madura adalah
dalam warna dan desain. Seperti Batik dari pantai utara dari Jawa, Disain batik
Madura memiliki warna cerah dan lebih banyak kebebasan dalam aplikasi desain.
Di Madura, hampir tidak ada yang menghasilkan Batik cap, para perajin sebagian
besar menghasilkan Batik tulis. Salah satu batik terkenal dari Madura adalah
Batik Gentongan, yang memiliki karakteristik tertentu dalam mewarnai, yang
dihasilkan dari pengolahan yang berbeda dibandingkan dengan batik lainnya. Pada
tahap pertama dari proses tersebut, kapas (mori) didicuci dan direndam dalam
tong air yang dicampur dengan minyak khusus dari residu kayu. Pada langkah
terakhir dari pengolahan kain diletakkan kembali ke dalam tong selama
sedikitnya dua bulan untuk membuat efek yang selalu awet dan perbedaan warna. Dalam
perkembangan terakhir, Batik Madura menjadi sangat populer di kalangan
masyarakat Indonesia dan dilaporkan hampir 90% dari orang-orang muda di Tanjung
Bumi sekarang bekerja dalam pembuatan Batik untuk mempercepat produksi dalam
memenuhi permintaan pasar.
Tradisi mengenai kain batik
yang tertanam cukup kuat di kalangan masyarakat Madura telah membuat budaya
membatik dan memakai kain batik terpelihara dengan baik di kalangan mereka.
Bahkan ketika kain batik belum sepopuler seperti dewasa ini, masyarakat Madura
tetap memproduksi dan mengenakan pakaian batik, karena batik merupakan bagian
dari adat dan budaya mereka sehari-hari. Kini ketika kain batik sudah begitu
populer dan memasyarakat, para perajin dan pengusaha batik di Pulau Madura
semakin bergairah dalam memprodusi kain batik. Dan salah satunya kayanabatik
yang merupakan salah satu produsen batik yang selalu menghadirkan motif-motif
terbaru dan batik tulis madura yang mudah di jangkau.Ciri khas batik Madura sebagai usaha rumahanyang
mudah dikenali adalah selalu terdapat warna merah dalam motif bunga atau daun.
Batik Bali
Keberadaan batik bali telah diawali sejak th. 70-an. Industri batik
ini baru mulai meningkat pada tahun
1997. Seni batik ini dipelopori oleh Pande Ketut Krisna dari banjar Tegeha,
desa Sukawati, Gianyar, Bali. Pada saat itu, pengenalan batik tetap dikerjakan
lewat cara amat manual. batik tetap memakai tehnik tenun-cap yang menggunakan
tehnik dengan memakai alat tenun manual. pada waktu ini kita banyak mengenalnya
dengan istilah alat tenun bukan hanya mesin atau atbm.
Batik Bali Batik karakteristik yang
berbeda. Meskipun produksi Batik Tulis tidak begitu besar, titik menariknya adalah
pada kebebasan dalam merancang motif dan warna yang cerah. Produksi batik cap
di Bali lebih dominan. Kain batik selendang yang dihiasi dengan desain bunga
modern banyak diproduksi dalam jumlah besar seperti yang digunakan untuk
pakaian pantai oleh para wisatawan. Kain selendang menjadi ikon cendera mata
khusus dari Bali.
Batik Kalimantan
Daerah di Kalimantan juga memiliki berbagai macam motif batik yang khas diantaranya :
- Kain Batik Kalimantan Selatan disebut Sasirangan
- Kain Batik Kalimantan Tengah disebut Batik Benang Bintik.
Motif yang digunakan berfariasi diantaranya adalah Batang Garing (simbol batang kehidupan bagi masyarakat Dayak),
Mandau (senjata khas suku Dayak), Burung Enggang/Tingang (Elang Kalimantan),
dan Balanga. Warnanya lebih berani seperti shocking pink,
hijau stabilo, merah terang, oranye, dan masih banyak lagi.
Info : Untuk Batik daerah lain ditunggu masukannya. Thank's.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar